简体中文 繁體中文 English 한국어 日本語 Español ภาษาไทย Tiếng Việt Português Монгол العربية हिन्दी Русский ئۇيغۇر تىلى

Swing Trading vs Position Trading: 10 Perbedaan Utama

2025-10-02

Beberapa trader bagaikan pelaut jarak jauh, memetakan jalur melintasi lautan luas, mengincar cakrawala yang jauh. Yang lain bagaikan speedboat, melesat di antara ombak untuk mengejar momentum dan berganti arah dengan cepat. Trading posisi adalah strategi pelaut; swing trading adalah strategi speedboat. Masing-masing memiliki ritme, imbalan, dan risikonya sendiri.


Di tahun 2025, dengan pasar yang volatil dan peluang di mana-mana, banyak trader baru dan berpengalaman bertanya: haruskah saya memilih swing trading atau position trading? Jawabannya bukan bergantung pada istilah populer, melainkan pada bagaimana Anda trading, berapa banyak waktu yang dapat Anda curahkan, dan seberapa besar risiko yang dapat Anda tanggung. Untuk memandu keputusan Anda, mari kita beralih dari konsep-konsep ini dan mendalami perbandingan langsung. Di bawah ini, kami membandingkan 10 perbedaan utama antara swing trading dan position trading untuk membantu Anda memilih dengan bijak dan trading dengan jelas.

Position Trading 2.png


Apa itu Position Trading?


Position trading adalah gaya di mana para trader menahan posisi selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari tren pasar utama, alih-alih fluktuasi jangka pendek. Tidak seperti day trading atau bahkan swing trading, position trader tidak terlalu memperhatikan fluktuasi harian dan lebih fokus pada faktor-faktor makro: suku bunga, siklus industri, pertumbuhan pendapatan, dan pergeseran struktural di pasar.


Pendekatan ini menuntut kesabaran dan keyakinan. Seorang trader posisi mungkin akan bertahan saat terjadi pullback yang dapat menghentikan seorang swing trader. Alih-alih bereaksi terhadap setiap penurunan, mereka melihat gambaran yang lebih besar: data ekonomi, fundamental perusahaan, atau peristiwa global yang membentuk permintaan jangka panjang.


Sekarang setelah kita menjelajahi position trading, mari kita perjelas swing trading dan lihat bagaimana ia cocok dengan lanskap trading.


Apa itu Swing Trading?


Swing trading berada di tengah spektrum trading. Posisi biasanya ditahan selama beberapa hari hingga beberapa minggu, menargetkan "ayunan" harga menengah yang terjadi dalam tren yang lebih besar. Swing trader sangat bergantung pada analisis teknis, pola grafik, rata-rata bergerak, indikator momentum, dan level support/resistance untuk menentukan waktu masuk dan keluar.


Swing trading lebih aktif daripada position trading, tetapi tidak seintens day trading. Swing trading dapat menarik bagi mereka yang menginginkan peluang lebih sering tetapi tidak dapat menghabiskan setiap detik terpaku pada layar. Tujuannya adalah untuk menangkap pergerakan pasar dalam waktu singkat tanpa terjebak dalam ketidakpastian jangka panjang.


Swing Trading vs Position Trading: 10 Perbedaan Utama


1. Cakrawala Waktu


Perbedaan paling jelas antara Swing Trading vs Position Trading adalah jangka waktunya. Position trading memperkirakan dalam hitungan bulan atau bahkan tahun, sementara swing trading memperkirakan dalam hitungan hari atau minggu.


Bagi seorang position trading, periode holding dapat mencakup siklus pendapatan perusahaan atau bahkan fase-fase makroekonomi. Misalnya, seorang position trader pada tahun 2020 yang meyakini adopsi energi terbarukan dalam jangka panjang mungkin telah memegang ETF energi bersih selama beberapa tahun, mengalami penurunan, tetapi pada akhirnya mengikuti tren. Horizon mereka memungkinkan mereka menangkap transformasi struktural.


Sebaliknya, swing trader bersifat oportunis. Mereka mungkin melihat pola grafik bullish dan masuk untuk pergerakan 10 persen selama dua minggu. Setelah target tersebut tercapai, mereka keluar. Cakrawala mereka terlalu pendek untuk mengkhawatirkan tren industri lima tahun. Bagi mereka, kuncinya adalah menangkap gelombang menengah dalam gelombang yang lebih luas.


2. Frekuensi Trading


Karena perbedaan cakrawala mereka, frekuensi trading antara position trading dan swing trading sangat berbeda. Position trading melakukan trading yang relatif sedikit per tahun. Swing trader melakukan lebih banyak trading.


Seorang position trader mungkin hanya membuat selusin keputusan dalam setahun: beli, tahan, atau jual ketika tren mulai matang. Frekuensi rendah ini mengurangi biaya transaksi dan kelelahan emosional. Hal ini juga memudahkan untuk mempertahankan keyakinan dalam trading.


3. Metode Analisis


Alat analisis yang digunakan dalam swing trading vs position trading juga berbeda.


Position trading sangat bergantung pada analisis fundamental. Mereka dapat mengevaluasi pendapatan perusahaan, tren suku bunga, kebijakan pemerintah, dan pergeseran sektor jangka panjang. Grafik mereka mungkin menampilkan rata-rata pergerakan 200 hari atau garis tren multi-tahun, tetapi keputusan mereka didasarkan pada fundamental.


Swing trader lebih bergantung pada analisis teknis. Mereka menggunakan pola candlestick, osilator seperti RSI, rata-rata bergerak seperti 20 hari atau 50 hari, dan lonjakan volume jangka pendek untuk memprediksi pergerakan jangka pendek. Keberhasilan atau kegagalan trading mereka bergantung pada waktu dan psikologi pasar, bukan pada nilai perusahaan.


Kedua pendekatan tersebut valid. Beberapa trader bahkan menggabungkannya: seorang trader posisi dapat menggunakan fundamental untuk memilih aset, tetapi teknikal untuk menyempurnakan titik masuk.


4. Profil Risiko dan Penarikan


Toleransi risiko yang diperlukan untuk swing trading vs position trading berbeda secara signifikan.


Position trader harus siap menghadapi penurunan sementara yang besar. Misalnya, selama kenaikan Tesla dari tahun 2019 hingga 2023, sahamnya turun lebih dari 30 persen beberapa kali. Seorang swing trader kemungkinan besar akan berhenti, tetapi seorang position trader bertahan selama turbulensi untuk menangkap tren jangka panjang. Risikonya adalah tren dapat membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terwujud, dan tidak semua perusahaan pulih.


Swing trader menghadapi risiko yang berbeda. Drawdown mereka per trading biasanya lebih kecil karena mereka menetapkan stop-loss yang ketat, tetapi sering trading berarti mereka dapat mengakumulasi banyak kerugian kecil. Tantangannya adalah memastikan bahwa trading yang menguntungkan lebih besar daripada yang merugi.


5. Persyaratan Modal dan Margin


Alokasi modal bekerja secara berbeda untuk swing trading dan position trading.


Position trader mengikat modal untuk jangka waktu yang lebih lama. Jika Anda berkomitmen $50.000 untuk position trading di Amazon, Anda mungkin tidak akan menyentuh modal tersebut selama bertahun-tahun. Hal ini tidak masalah jika Anda memiliki dana yang banyak, tetapi dapat membatasi untuk akun yang lebih kecil. Position trading seringkali membutuhkan kesabaran dan modal yang lebih besar untuk menghadapi volatilitas tanpa penjualan paksa.


Pedagang ayunan (swing trader) mendaur ulang modal mereka lebih cepat. Mereka mungkin menggunakan $10.000 untuk trading berjangka tembaga selama tiga minggu, keluar dengan untung atau rugi, lalu menginvestasikannya kembali ke trading lain. Perputaran modal yang sering membuat modal bekerja lebih keras, tetapi juga meningkatkan biaya transaksi dan pajak.


6. Disiplin Emosional


Tantangan psikologis berbeda dalam Swing Trading vs Position Trading.


Position trader membutuhkan kesabaran dan keyakinan. Bayangkan memegang saham yang anjlok 20 persen dalam sebulan sementara berita utama ramai memberitakan resesi. Menjual dalam keadaan panik justru menghancurkan strategi. Untuk sukses, trader posisi harus fokus pada fundamental dan memercayai analisis mereka bahkan ketika pasar bergejolak.


Swing trader menghadapi tantangan yang bertolak belakang. Bahayanya adalah keraguan. Ketika sebuah pola menandakan keluar, mereka harus bertindak cepat. Menunggu terlalu lama dapat mengubah trading yang menguntungkan menjadi kerugian. Swing trader harus tegas, disiplin dalam menentukan stop-loss, dan tidak emosional dalam mengambil keputusan.


Singkatnya, position trading menguji kemampuan Anda untuk tidak melakukan apa pun dalam jangka waktu lama, sementara swing trading menguji kemampuan Anda untuk bertindak cepat tanpa terlalu banyak berpikir.


7. Kesesuaian Kondisi Pasar


Tidak semua pasar menyukai kedua gaya secara setara.


Position trading berkembang pesat di lingkungan yang sedang tren. Ketika ekuitas menguat selama bertahun-tahun, atau komoditas terus naik karena permintaan, position trader meraup keuntungan besar. Namun, di pasar yang bergerak menyamping atau bergejolak, position trader dapat mengalami kerugian dalam jangka waktu yang lama.


Swing trading lebih efektif di pasar dengan osilasi yang jelas. Jika S&P 500 ditradingkan antara 4.200 dan 4.600 selama berbulan-bulan, swing trader dapat mengambil untung dari pergerakan berulang di dalam rentang tersebut. Namun, ketika terjadi breakout atau breakdown yang kuat, swing trader berisiko terjebak di sisi yang salah.


8. Alat dan Indikator


Peralatan yang digunakan berbeda antaraSwing Trading dan Position Trading.


Position trader mungkin fokus pada indikator jangka panjang:

  • Rata-rata pergerakan 200 hari

  • Pola grafik multi-tahun

  • Rilis data ekonomi seperti PDB, inflasi, dan suku bunga

  • Rasio penilaian seperti P/E, P/B, atau imbal hasil dividen


Swing trader mengandalkan indikator jangka pendek:

  • Rata-rata pergerakan 20 hari atau 50 hari

  • Osilator seperti RSI atau MACD

  • Pola grafik seperti bendera, segitiga, dan dasar ganda

  • Analisis volume dan momentum intraday


Penekanannya sensitif terhadap waktu. Trader posisi bertanya, "Di mana posisi saham ini dalam lima tahun?" Trader ayunan bertanya, "Di mana posisi saham ini dalam lima hari?"


9. Biaya dan Pajak


Profil biaya Swing Trading vs Position Trading adalah perbedaan utama lainnya.


Position trader dikenakan komisi dan biaya yang lebih rendah karena mereka lebih jarang bertransaksi. Pajak juga cenderung lebih rendah jika posisi dipegang lebih dari satu tahun, sehingga memenuhi syarat untuk mendapatkan keuntungan modal jangka panjang di pasar seperti Amerika Serikat. Bagi investor internasional, aturan serupa seringkali memberikan keuntungan bagi mereka yang memegang posisi dalam jangka panjang.


Swing trader mengumpulkan lebih banyak komisi, spread, dan kewajiban pajak jangka pendek. Bahkan dengan broker berbiaya rendah, seringnya pembelian dan penjualan mengurangi keuntungan. Di yurisdiksi di mana keuntungan jangka pendek dikenakan pajak dengan tarif lebih tinggi, perbedaannya bahkan lebih besar.


Karena alasan ini, swing trading menuntut laba kotor yang lebih tinggi untuk mengimbangi biaya, sementara position trading dapat mencapai laba bersih yang layak dengan lebih sedikit trading.


10. Gaya Hidup dan Komitmen Waktu


Terakhir, gaya hidup memainkan peran besar dalam pilihan.


Position trading cocok bagi mereka yang tidak dapat memantau pasar setiap hari. Profesional penuh waktu dengan sedikit waktu luang dapat memeriksa grafik setiap minggu, menyesuaikannya sesekali, dan tetap mendapatkan keuntungan. Position trading mengurangi stres dan membutuhkan lebih sedikit waktu di depan layar.


Swing trading membutuhkan lebih banyak perhatian. Trader perlu melacak pergerakan harian, menyesuaikan stop-loss, dan mengambil posisi dengan cepat. Swing trading cocok bagi mereka yang menikmati pasar sebagai aktivitas harian atau memiliki jadwal fleksibel.


Keduanya tidak lebih unggul secara absolut, semuanya tergantung pada kepribadian, ketersediaan, dan toleransi Anda terhadap ketidakpastian.


Studi Kasus


Studi Kasus 1: Position Trading, Perjalanan Multi-Tahun Tesla


Tesla naik drastis dari tahun 2019 hingga 2023, nilainya berlipat ganda meskipun volatilitasnya tinggi. Seorang position trader yang bertahan sepanjang periode tersebut menangkap tren transformasional dalam kendaraan listrik. Mereka mengabaikan penurunan sebesar 20 hingga 30 persen, dan berfokus pada pertumbuhan adopsi kendaraan listrik dan dukungan kebijakan pemerintah. Hal ini menunjukkan bagaimana kesabaran membuahkan hasil dalam position trading.


Studi Kasus 2: Swing Trading, Kontrak Berjangka Tembaga di Tahun 2023


Harga tembaga berfluktuasi beberapa kali pada tahun 2023 karena para trader bereaksi terhadap data permintaan Tiongkok dan kekhawatiran pasokan global. Swing trader yang masuk setelah pullback dan keluar mendekati resistance dapat menangkap pergerakan 10 hingga 15 persen dalam beberapa minggu. Inilah inti dari swing trading: menangkap pergerakan singkat dalam tren yang lebih besar.


Studi Kasus 3: Pendekatan Hibrida, Saham Amazon


Beberapa trader menggabungkan keduanya. Misalnya, seorang investor dapat memegang Amazon sebagai position trading untuk dominasi e-commerce jangka panjangnya, tetapi juga melakukan swing-trading untuk pullback jangka pendeknya. Gaya hibrida ini memungkinkan partisipasi di kedua horizon, tetapi membutuhkan pemisahan modal dan disiplin yang ketat.

Position Trading 3.png


Strategi Mana yang Paling Cocok untuk Anda?


Perdebatan antara Swing Trading vs Position Trading bukanlah tentang benar atau salah, melainkan tentang kesesuaian. Strategi terbaik adalah yang sesuai dengan kepribadian, tujuan, dan sumber daya Anda. Untuk membahasnya lebih lanjut, mari kita uraikan menjadi pertimbangan praktis.


  1. Kesabaran dan Komitmen Waktu : Jika Anda menghargai kesabaran, tingkat stres yang lebih rendah, dan lebih sedikit keputusan, position trader mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Hal ini memungkinkan Anda untuk menjauh dari kebisingan pasar harian dan berkonsentrasi pada tren makroekonomi, fundamental perusahaan, atau pergeseran di seluruh sektor. Investor yang lebih suka "beli dan tahan" dengan keyakinan sering kali merasa position trading cocok dengan temperamen mereka.

  2. Pengenalan Aksi dan Pola : Jika Anda menyukai aksi, pengenalan pola, dan peluang yang lebih sering, swing trading mungkin lebih menarik. Swing trader menganalisis pengaturan teknis, indikator momentum, dan katalis jangka pendek. Strategi mereka membutuhkan lebih banyak waktu di depan layar dan pengambilan keputusan yang lebih cepat, yang cocok untuk trader yang menyukai ritme aktivitas pasar harian atau mingguan.

  3. Gaya Hidup dan Tingkat Stres : Jadwal harian dan toleransi stres Anda juga menentukan kecocokan. Profesional sibuk yang tidak dapat memantau grafik secara konstan mungkin lebih menyukai position trading. Di sisi lain, individu dengan jadwal fleksibel yang senang mengelola trading secara aktif mungkin lebih tertarik pada swing trading.

  4. Toleransi Risiko : Position trading menuntut kemampuan untuk bertahan dalam kondisi drawdown yang lebih besar, dengan tetap percaya pada tren jangka panjang. Swing trading seringkali membatasi kerugian per trading, tetapi dapat melibatkan serangkaian drawdown kecil. Gaya risiko mana yang terasa lebih mudah dikelola bagi Anda merupakan faktor penentu utama.


Menggabungkan Dua Pendekatan


Banyak trader modern menggabungkan keduanya. Mereka mempertahankan inti portofolio dalam position trading jangka panjang, sambil mengalokasikan porsi yang lebih kecil untuk swing trading. Strategi hibrida ini memberikan stabilitas keyakinan jangka panjang sekaligus memenuhi keinginan untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek.


  • Position trading dapat membentuk jangkar portofolio, terkait dengan tema jangka panjang.

  • Swing trading dapat bersifat taktis, menawarkan keuntungan ekstra di pasar yang terikat kisaran atau bergejolak.

  • Menggabungkan keduanya memastikan keseimbangan, dengan diversifikasi dalam cakrawala waktu dan gaya risiko.


FAQ Tentang Swing Trading vs Position Trading


Q1. Mana yang lebih menguntungkan: Swing Trading vs Position Trading?


Tergantung. Position trading dapat menghasilkan keuntungan total yang lebih besar jika Anda mengikuti tren panjang, tetapi swing trading dapat menghasilkan keuntungan kecil yang lebih sering. Keduanya bergantung pada disiplin dan keterampilan.


Q2. Apakah swing trading lebih berisiko daripada position trading?


Swing trading seringkali menghadapi risiko yang lebih sering karena trading aktif, sementara position trading berisiko lebih besar. Keduanya tidak bebas risiko, risikonya bergantung pada eksekusi.


Q3. Bisakah saya menggabungkan kedua strategi dalam satu akun?


Ya. Banyak trader yang memiliki kombinasi: position jangka panjang dan swing trade jangka pendek. Kuncinya adalah aturan yang jelas untuk menghindari kebingungan di antara keduanya.


Kesimpulan


Position trading dan swing trading bagaikan dua sisi mata uang yang sama. Yang satu tentang kesabaran dan visi, yang satu lagi tentang kelincahan dan ketepatan waktu. Di pasar yang dinamis di tahun 2025, pendekatan paling cerdas mungkin adalah memahami keduanya, memilih gaya yang sesuai dengan kepribadian Anda, atau memadukannya dengan cermat. Dengan demikian, Anda menyelaraskan gaya trading Anda tidak hanya dengan pasar, tetapi juga dengan diri Anda sendiri.


Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang dapat diandalkan. Pendapat yang diberikan dalam materi ini tidak merupakan rekomendasi dari EBC atau penulis bahwa investasi, sekuritas, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.