GBP/USD Hadapi Penurunan karena Peluang Pemangkasan Suku Bunga Inggris Meningkat ke 89%

2025-08-01
Ringkasan:

Ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank of England (BoE) dan penguatan dolar AS terus menekan pasangan GBP/USD, sementara pelaku pasar menanti data ketenagakerjaan AS untuk arah selanjutnya.

Pasangan mata uang GBP/USD terus bergerak di bawah tekanan selama sesi Asia pada hari Jumat, diperdagangkan di kisaran 1,3195—dekat level terendah mingguan. Sentimen pasar banyak dipengaruhi oleh ekspektasi bahwa Bank of England akan kembali memangkas suku bunga acuannya dalam rapat kebijakan moneter 7 Agustus mendatang, dari 4,25% menjadi 4,00%. Ini akan menjadi pemangkasan kedua setelah penurunan 25 basis poin pada Mei lalu, yang menandakan sikap dovish berkelanjutan dan terus membebani permintaan terhadap pound sterling.


Pasar Mencerminkan Pelonggaran Kebijakan Moneter Inggris Lebih Lanjut

GBP to USD Rate Change over the Month

Survei pasar menunjukkan probabilitas pemangkasan suku bunga BoE pada Agustus telah melonjak hingga 89%. Ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap melambatnya momentum ekonomi Inggris, tekanan inflasi yang mereda, serta tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja.


Seorang ahli strategi suku bunga mencatat,“Ekonomi Inggris saat ini berada di bawah tekanan ganda: pertumbuhan sektor jasa yang lesu dan perlambatan pertumbuhan upah memaksa Bank of England untuk mengambil sikap moneter yang lebih akomodatif.”


Dolar AS Menguat karena Kebijakan Perdagangan Baru


Sementara itu, dolar AS menguat setelah kebijakan perdagangan terbaru yang diumumkan oleh Presiden Trump. Perintah eksekutif untuk menetapkan tarif minimum global sebesar 10%, kenaikan tarif impor Kanada dari 25% menjadi 35%, serta perpanjangan pengaturan tarif dengan Meksiko selama 90 hari untuk negosiasi lebih lanjut, telah meningkatkan permintaan terhadap dolar sebagai aset safe haven. Hal ini turut memperkuat indeks dolar AS dan menambah tekanan pada GBP/USD.


Fokus Beralih ke Data Non-Farm Payroll AS


Pasar kini menantikan rilis data Non-Farm Payroll (NFP) AS untuk Juli. Proyeksi menunjukkan penambahan tenaga kerja mungkin melambat ke sekitar 110.000, dengan tingkat pengangguran berpotensi naik tipis ke 4,2%. Jika data tersebut lebih buruk dari ekspektasi, dolar AS bisa mengalami koreksi jangka pendek, memberi peluang pemulihan teknikal bagi GBP/USD.


Analisis Teknikal: Tren Turun Masih Berlanjut, Level Support Kritis Diuji


Secara teknikal, GBP/USD telah menembus support jangka pendek di 1,3220 pada grafik harian dan saat ini menguji zona support 1,3180–1,3190. Jika level ini ditembus, pasangan ini berisiko turun menuju support kunci di 1,3140 dan rata-rata pergerakan 50 hari di sekitar 1,3085.


Resistance tetap tertahan di area 1,3250–1,3300, membatasi potensi rebound jangka pendek kecuali ada kejutan positif dari data AS malam ini.


Indikator Teknikal: Bias Bearish Bertahan

  • RSI berkisar sekitar 45 — belum ada sinyal jenuh jual yang jelas.

  • Indikator momentum menunjukkan tren menurun, yang menunjukkan penurunan lebih lanjut.

  • MACD mempertahankan crossover bearish, memperkuat prospek negatif jangka pendek.


Perbedaan Kebijakan Memicu Pelemahan GBP/USD


Tekanan saat ini pada sterling lebih disebabkan oleh ekspektasi kebijakan moneter ke depan ketimbang fundamental ekonomi jangka pendek. Sebaliknya, Federal Reserve masih menahan diri dari pelonggaran berkat data ekonomi AS yang solid, menciptakan perbedaan arah kebijakan antara kedua negara.


Selain itu, meskipun kebijakan perdagangan AS menimbulkan ketidakpastian global, dalam jangka pendek justru mendukung arus modal ke dolar AS sebagai aset aman. Jika data NFP malam ini kuat, GBP/USD berpotensi turun lebih dalam. Namun, jika data mengecewakan, rebound teknikal bisa terjadi, meskipun prospek menengah masih sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter Inggris dan dinamika inflasi.


Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang dapat diandalkan. Pendapat yang diberikan dalam materi ini tidak merupakan rekomendasi dari EBC atau penulis bahwa investasi, sekuritas, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.

Harga Saham AAPL Melonjak Setelah Pembebasan Tarif dan Investasi $100 Miliar

Harga Saham AAPL Melonjak Setelah Pembebasan Tarif dan Investasi $100 Miliar

Investasi Apple senilai $100 miliar di AS memenangkan pengecualian tarif, yang mengakibatkan harga saham AAPL naik lebih dari 7% karena pasar menyambut baik langkah strategisnya.

2025-08-07
Apakah Tren Impor Tembaga China 2025 Akan Mendorong Kenaikan Komoditas?

Apakah Tren Impor Tembaga China 2025 Akan Mendorong Kenaikan Komoditas?

Impor tembaga Tiongkok menunjukkan sinyal beragam pada Juli 2025. Mungkinkah pergeseran ini memicu peningkatan komoditas di tengah berita Federal Reserve dan pergerakan pasar mata uang?

2025-08-07
Nikkei Kembali Menembus Level 41.000 Meski Ada Ancaman Tarif Chip

Nikkei Kembali Menembus Level 41.000 Meski Ada Ancaman Tarif Chip

Nikkei 225 melonjak pada hari Kamis setelah janji tarif 100% Trump pada impor semikonduktor, meskipun raksasa chip Korea Selatan mungkin dikecualikan.

2025-08-07