Apakah SCHB ETF Merupakan Pilihan Total Market ETF Terbaik untuk Dibeli pada 2025?

Bagi investor pasif yang membangun portofolio saham inti di tahun 2025, ETF total market tetap menjadi fondasi utama untuk strategi jangka panjang. Schwab U.S. Broad Market ETF (SCHB) menarik perhatian karena biaya pengelolaan yang sangat rendah dan cakupan pasar yang luas.

Namun, bagaimana posisi SCHB jika dibandingkan dengan ETF besar lainnya seperti VTI, ITOT, atau SPTM? Dan apakah benar SCHB merupakan pilihan terbaik tahun ini? Artikel ini membahas data terbaru, metrik kinerja, dan pertimbangan strategis seputar SCHB untuk membantu Anda membuat keputusan investasi yang tepat.

Apa itu SCHB ETF dan Mengapa Penting?

SCHB mengikuti Dow Jones U.S. Broad Stock Market Index, yang mencakup sekitar 2.380–2.500 perusahaan yang terdaftar di AS, mulai dari saham kapitalisasi besar (large-cap), menengah (mid-cap), hingga kecil (small-cap) per 29 Juli 2025.

ETF ini memberikan eksposur luas terhadap pasar saham AS, dengan sekitar 90% asetnya mereplikasi indeks secara penuh, dan sisanya dialokasikan ke sekuritas yang terkait erat.

Keunggulan utama SCHB meliputi:

• Rasio biaya (expense ratio) sangat rendah, hanya 0,03% — salah satu yang terendah di kategorinya

• Akses ke lebih dari 2.300 saham dari seluruh segmen utama pasar AS

• Efisiensi pajak yang tinggi, dengan distribusi capital gain yang sangat minim

• Likuiditas solid dan bid-ask spread yang ketat, memudahkan aktivitas perdagangan

  
  

Dengan karakteristik ini, SCHB sering direkomendasikan sebagai kepemilikan inti dalam strategi investasi pasif.

Ikhtisar Kinerja ETF SCHB

Return YTD dan Terbaru
Per Juli 2025, SCHB mencatatkan return year-to-date (YTD) sebesar +5,74%, dengan +4,65% dalam sebulan terakhir dan +9,94% dalam tiga bulan terakhir.

Rekam Jejak Jangka Panjang
Dalam satu tahun terakhir, SCHB membukukan total return sebesar 17,88%. Return tahunan rata-rata dalam lima tahun terakhir mencapai 15,9%, dan dalam sepuluh tahun hampir 12,9%.

Hasil ini mengungguli rata-rata kategori Large Blend, yang mencatatkan return tahunan sekitar 13,3% dan 15,1% dalam lima tahun terakhir.

Metrik Risiko yang Disesuaikan
Volatilitas tahunan SCHB tetap moderat di kisaran 15%, sejalan dengan eksposur saham luas lainnya.

Sejak Januari 2010 hingga Juni 2025, SCHB menghasilkan CAGR (Compound Annual Growth Rate) sekitar 13,52%, dengan penurunan maksimum (maximum drawdown) sebesar –24,9% saat pandemi COVID-19, dan waktu pemulihan sekitar dua tahun.

SCHB vs Peer Utama: VTI, ITOT, dan Lainnya

Menurut berbagai ulasan tentang ETF total market, SCHB termasuk dalam jajaran teratas bersama VTI (Vanguard Total Stock Market ETF) dan ITOT (iShares Core S&P Total U.S. Stock Market ETF). Ketiganya menawarkan return tahunan rata-rata lima tahun sekitar 14%, serta biaya manajemen yang sama rendahnya di 0,03%.

Perbedaan utama:

• SCHB menonjol sebagai produk dari Schwab, populer di kalangan pengguna platform Schwab, dan sering tersedia dengan perdagangan bebas komisi.

• Dibandingkan VTI dan ITOT, jumlah saham dalam SCHB sedikit lebih sedikit, namun cakupan sektoral dan akurasi pelacakan tetap sebanding.

• Beberapa pihak menyoroti bahwa likuiditas dan volume perdagangan SCHB sedikit lebih rendah, yang menyebabkan konsentrasi sektoral lebih besar, meskipun hasil akhirnya tetap sejalan.

Kelebihan SCHB pada 2025

1) Biaya Sangat Rendah
Dengan rasio biaya hanya 0,03%, SCHB membantu meminimalkan penggerusan return. Dalam jangka panjang, keunggulan biaya ini memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan portofolio.

2) Eksposur Pasar yang Luas
Dengan cakupan lebih dari 2.300 saham, mulai dari saham mega-cap hingga small-cap, SCHB memberikan diversifikasi menyeluruh. Sepuluh saham teratas hanya mencakup sekitar 32,8% dari total aset—lebih rendah dibandingkan rata-rata kategori (~42%), yang menunjukkan risiko konsentrasi yang lebih rendah.

3) Kinerja Kompetitif
Selama lima tahun terakhir, return tahunan SCHB sekitar 16,1%, sebanding dengan VTI (~16,1%) dan sedikit di bawah ITOT (~16,2%).

4) Efisiensi Pajak
Struktur dan pendekatan replikasi SCHB membantu meminimalkan distribusi capital gain, sehingga menarik bagi investor dengan akun kena pajak.

Risiko & Keterbatasan yang Perlu Diperhatikan

1) Likuiditas dan Skala
Aset kelolaan SCHB (~$35 miliar) lebih kecil dibandingkan VTI atau SPY, dengan volume perdagangan yang kadang lebih rendah. Hal ini bisa menjadi perhatian untuk investor institusi besar, tetapi tidak menjadi masalah utama bagi kebanyakan investor ritel.

2) Sensitivitas terhadap Small-Cap
Eksposur terhadap saham kapitalisasi kecil dan menengah membuka potensi pertumbuhan jangka panjang, namun juga membawa volatilitas yang lebih tinggi, terutama saat pasar sedang melemah.

3) Ketergantungan pada Kepemimpinan Pasar
Dengan sekitar 30% portofolio berada di sektor teknologi, kinerja SCHB cukup bergantung pada siklus saham mega-cap, yang membuatnya kurang terdiversifikasi dibanding strategi ekuitas global.

4) Tidak Fokus pada Dividen atau Pertumbuhan
Berbeda dengan ETF seperti SCHG yang berorientasi pertumbuhan, SCHB murni mencerminkan pasar saham AS berdasarkan kapitalisasi pasar, tanpa bobot khusus pada dividen atau saham pertumbuhan.

Apakah SCHB ETF Tepat untuk Anda?

Skenario Ideal

• Sebagai kepemilikan inti jangka panjang untuk eksposur saham AS berbiaya rendah

• Cocok bagi pengguna platform Schwab atau investor yang mengutamakan kesederhanaan

• Ideal bagi investor pasif yang menginginkan eksposur pasar luas tanpa perlu pengelolaan aktif

Kurang Ideal

• Anda ingin eksposur langsung ke saham internasional, faktor ESG, atau sektor tertentu

• Anda mengejar pendapatan dividen tinggi—ETF seperti VYM atau SCHD mungkin lebih sesuai

• Anda memiliki portofolio dengan nilai sangat besar dan membutuhkan likuiditas sangat tinggi

Pandangan Ahli & Komentar Pasar

Ulasan menengah hingga jangka panjang terus menempatkan SCHB sebagai ETF inti yang layak dimiliki. U.S. News menobatkannya sebagai salah satu ETF Schwab terbaik untuk dibeli di 2025, berkat biaya rendah dan konsistensi kinerja.

Banyak pakar menyebut SCHB sebagai pilihan utama untuk eksposur total market secara pasif, dengan keunggulan biaya dan kesederhanaan dibandingkan VTI atau ITOT.

Namun, beberapa analis menilai bahwa dari segi skala dan volume, SCHB belum menyamai VTI atau SPY. Dalam periode reli saham large-cap berkepanjangan, performa SCHB bisa sedikit tertinggal karena eksposur yang lebih luas.

Cara Memposisikan SCHB dalam Portofolio Anda

• Alokasi inti: Jadikan SCHB sebagai posisi utama dalam portofolio saham AS Anda, dipadukan dengan obligasi atau ETF internasional.

• Strategi efisiensi pajak: Letakkan SCHB dalam akun kena pajak untuk memaksimalkan efisiensi capital gain.

• Fokus pada biaya: Rasio biaya 0,03% sangat ideal bagi investor yang ingin memaksimalkan pertumbuhan jangka panjang.

• Diversifikasi menyeluruh: Kombinasikan SCHB dengan ETF lain (misalnya, saham internasional atau ETF dividen tinggi) untuk portofolio yang lebih seimbang

Kesimpulan

Secara keseluruhan, SCHB ETF merupakan pilihan menarik bagi banyak investor, menawarkan eksposur luas terhadap pasar saham AS dengan biaya yang sangat rendah. Kinerjanya di tahun 2025 tetap solid—menyamai atau sedikit di bawah VTI dan ITOT—sementara rasio biaya 0,03% terus menjadi nilai jual utama.

Bagi investor jangka panjang dengan pendekatan buy-and-hold, terutama yang berada dalam ekosistem Schwab, SCHB merupakan kepemilikan inti yang sangat layak. Kombinasi diversifikasi, efisiensi biaya, dan kinerja yang konsisten menjadikannya salah satu ETF total market terbaik saat ini.

Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang dapat diandalkan. Pendapat yang diberikan dalam materi ini tidak merupakan rekomendasi dari EBC atau penulis bahwa investasi, sekuritas, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.