Apa itu Kebijakan Fiskal?
简体中文 繁體中文 English 한국어 日本語 Español ภาษาไทย Tiếng Việt Português Монгол العربية हिन्दी Русский ئۇيغۇر تىلى

Apa itu Kebijakan Fiskal?

Penulis: Charon N.

Diterbitkan pada: 2025-12-09

Kebijakan fiskal adalah salah satu kekuatan makroekonomi paling fundamental yang membentuk lingkungan tempat para pedagang beroperasi. Dalam bentuknya yang paling sederhana, kebijakan ini mengacu pada keputusan yang dibuat pemerintah tentang berapa banyak pengeluarannya, berapa banyak pajaknya, dan bagaimana ia membiayai kesenjangan di antara keduanya.


Namun dampaknya sama sekali tidak sederhana. Bagi para pedagang, kebijakan fiskal menentukan ritme siklus pertumbuhan, memengaruhi ekspektasi inflasi, memengaruhi imbal hasil obligasi, menggeser valuasi mata uang, dan seringkali memicu rotasi sektoral di pasar ekuitas.


Setiap pedagang yang ingin memahami “mengapa” di balik pergerakan pasar harus memahami kebijakan fiskal terlebih dahulu.


Definisi Kebijakan Fiskal

What Is Fiscal Policy?

Kebijakan fiskal adalah penggunaan strategis pengeluaran pemerintah dan perpajakan untuk mengatur kegiatan ekonomi.


Ketika ekonomi melemah, pemerintah mungkin mencoba mempercepat pertumbuhan melalui lebih banyak pengeluaran atau pajak yang lebih rendah.


Ketika inflasi meningkat atau defisit menjadi tidak berkelanjutan, pemerintah dapat mengendalikan keadaan melalui pemotongan pengeluaran atau pajak yang lebih tinggi.


Berbeda dengan kebijakan moneter yang dijalankan oleh bank sentral, kebijakan fiskal dirancang melalui proses politik. Hal ini seringkali membuatnya lebih lambat untuk diimplementasikan tetapi juga lebih kuat secara struktural karena dapat secara langsung mengubah tingkat pendapatan, insentif industri, dan investasi publik.


Jenis-jenis Kebijakan Fiskal

Pemerintah menggunakan kebijakan fiskal dalam tiga bentuk umum, tergantung pada apakah mereka ingin merangsang ekonomi, memperlambatnya, atau sekadar menjaga stabilitas.


1. Kebijakan Fiskal Ekspansif

Kebijakan fiskal ekspansif digunakan ketika ekonomi sedang lemah atau pertumbuhan ekonomi sedang melambat. Kebijakan ini bekerja dengan meningkatkan pengeluaran, memotong pajak, atau keduanya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan permintaan secara keseluruhan, mendukung lapangan kerja, dan mendorong bisnis untuk berinvestasi.


Bagi para pedagang, hal ini sering kali berarti mengharapkan lebih banyak pinjaman pemerintah, potensi tekanan ke atas pada imbal hasil obligasi, dan prospek yang lebih baik untuk sektor yang sensitif terhadap pertumbuhan.


2. Kebijakan Fiskal Kontraktif

Kebijakan fiskal kontraktif digunakan ketika ekonomi tumbuh terlalu cepat, inflasi meningkat, atau tingkat utang pemerintah mengkhawatirkan. Kebijakan ini biasanya melibatkan pengurangan pengeluaran, kenaikan pajak, atau kombinasi keduanya.


Tujuannya adalah untuk mendinginkan aktivitas ekonomi dan memulihkan keseimbangan. Para pedagang mencermati hal ini karena dapat memperlambat pertumbuhan, mengurangi kebutuhan pinjaman, dan memengaruhi kekuatan mata uang.


3. Kebijakan Fiskal Netral

Sikap fiskal netral terjadi ketika pengeluaran dan perpajakan dijaga agar tetap seimbang. Pemerintah tidak berusaha untuk merangsang maupun mengekang perekonomian.


Pedagang biasanya menafsirkan sikap netral sebagai tanda stabilitas relatif, dengan sedikit efek mengganggu pada pasar.


Peran Kebijakan Fiskal dalam Perdagangan

Para pedagang sering menjumpai narasi pasar seperti "ekspansi fiskal meningkatkan selera risiko" atau "pengetatan fiskal memberi tekanan pada saham-saham yang sensitif terhadap pertumbuhan." Narasi-narasi ini bukanlah klise - keputusan fiskal benar-benar membentuk kembali perilaku harga.


Kebijakan fiskal mempengaruhi pasar melalui empat saluran utama:


  • Ekspektasi pertumbuhan : Stimulus dapat mengangkat proyeksi PDB dan mendukung ekuitas.

  • Dinamika inflasi: Peningkatan pengeluaran dapat meningkatkan ekspektasi inflasi, memengaruhi imbal hasil obligasi dan harga komoditas.

  • Pinjaman pemerintah: Defisit yang lebih besar meningkatkan pasokan obligasi, menekan imbal hasil dan terkadang mempertajam kurva imbal hasil.

  • Arus modal: Investor asing bereaksi terhadap sinyal fiskal, menggerakkan uang menuju peluang atau stabilitas yang dirasakan.


Bagi seorang pedagang, memahami kebijakan fiskal bukanlah pilihan; itu adalah konteks penting untuk menafsirkan tren harga dan mengantisipasi pergeseran rezim.


Komponen Kebijakan Fiskal

1. Pengeluaran Pemerintah

Ini adalah pengungkit kebijakan fiskal yang paling terlihat. Pengungkit ini mencakup proyek infrastruktur, program layanan kesehatan, upah sektor publik, subsidi, dan pertahanan.


Dampak pasar: Pengeluaran stimulus cenderung mengangkat saham dan komoditas siklus, sementara juga meningkatkan kebutuhan pinjaman pemerintah.


2. Perpajakan

Pajak memengaruhi konsumsi rumah tangga dan profitabilitas perusahaan. Perubahan pajak penghasilan, pajak perusahaan, pajak konsumsi, atau pajak keuntungan modal dapat memengaruhi kondisi perdagangan secara material.


Dampak pasar : Pajak yang lebih rendah sering kali mendukung ekuitas, terutama sektor yang sensitif terhadap pendapatan yang dapat dibelanjakan atau laba setelah pajak.


3. Keseimbangan Anggaran

Hubungan antara pengeluaran dan pendapatan menentukan apakah pemerintah mengalami surplus atau defisit.


Dampak pasar: Defisit biasanya berarti lebih banyak penerbitan obligasi, yang dapat mendorong imbal hasil lebih tinggi dan memengaruhi kekuatan mata uang.


4. Stabilisator Otomatis

Tunjangan pengangguran, program kesejahteraan, dan golongan pajak progresif secara alamiah melunakkan resesi dan mendinginkan ekspansi.


Dampak pasar: Ini memberikan ketahanan bawaan tetapi juga dapat mengubah kebutuhan pinjaman pemerintah selama kemerosotan ekonomi.

Bagaimana Kebijakan Fiskal Menggerakkan Pasar

Impact Of Fiscal Policy On Markets

1. Pasar Ekuitas

Stimulus seringkali meningkatkan ekspektasi pendapatan dan mendorong sektor-sektor yang terkait dengan aktivitas ekonomi. Siklus pengetatan fiskal justru sebaliknya, yang mengarah pada rotasi defensif. Para pedagang memantau pengumuman anggaran dengan cermat untuk melihat indikasi kepemimpinan sektor.


2. Pasar Obligasi

Pinjaman pemerintah berkaitan langsung dengan kebijakan fiskal. Peningkatan pinjaman umumnya meningkatkan pasokan, sehingga meningkatkan imbal hasil kecuali diimbangi oleh permintaan yang kuat. Ekspektasi defisit dapat memengaruhi keseluruhan kurva imbal hasil.


3. Pasar Mata Uang

Keputusan fiskal memengaruhi arus modal. Prospek pertumbuhan yang kuat dapat menarik investasi asing, sehingga memperkuat mata uang. Pinjaman besar-besaran atau kekhawatiran tentang keberlanjutan fiskal dapat melemahkan mata uang.


4. Pasar Komoditas

Belanja infrastruktur meningkatkan permintaan material seperti tembaga dan baja. Sementara itu, kondisi fiskal yang inflasional cenderung mendukung pasar emas dan energi karena para pedagang melakukan lindung nilai terhadap risiko daya beli.


Kebijakan Fiskal vs Kebijakan Moneter

Kebijakan Fiskal Kebijakan Moneter
Ditetapkan oleh pemerintah (legislatif dan eksekutif) Dikelola oleh bank sentral (seperti komite kebijakan)
Menggunakan pengeluaran dan perpajakan untuk mempengaruhi perekonomian Menggunakan suku bunga dan pasokan uang untuk memandu kondisi keuangan
Perubahan cenderung berjalan lambat karena memerlukan persetujuan dan implementasi Perubahan dapat mempengaruhi perekonomian dalam hitungan bulan, terkadang lebih cepat
Dapat menargetkan sektor tertentu melalui pengeluaran yang diarahkan Mempengaruhi seluruh perekonomian melalui kondisi kredit dan likuiditas

Istilah Terkait

  • Kebijakan Moneter:Tindakan bank sentral yang melibatkan suku bunga dan pasokan uang untuk mengelola kondisi ekonomi.

  • Defisit Anggaran: Ketika pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan, sehingga memerlukan pinjaman untuk menutupi kekurangannya.

  • Utang Publik: Jumlah kumulatif yang menjadi utang pemerintah kepada kreditornya, yang dibentuk oleh defisit dan surplus yang berkelanjutan.


Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

1. Bagaimana kebijakan fiskal berbeda dari kebijakan moneter?

Kebijakan fiskal dikendalikan oleh pemerintah melalui pengeluaran dan perpajakan, sementara kebijakan moneter ditetapkan oleh bank sentral dan berfokus pada suku bunga dan jumlah uang beredar. Kebijakan fiskal secara langsung mengubah arus pendapatan dan investasi; kebijakan moneter memengaruhi kondisi kredit dan biaya pinjaman.


2. Mengapa pedagang harus memperhatikan perubahan kebijakan fiskal?

Kebijakan fiskal menggeser ekspektasi pertumbuhan, tren inflasi, dan kebutuhan pinjaman pemerintah. Perubahan ini menggerakkan ekuitas, obligasi, mata uang, dan komoditas. Para pedagang yang memantau perkembangan fiskal dapat mengantisipasi rotasi sektor, perubahan kurva imbal hasil, dan reaksi mata uang dengan lebih baik.


3. Apakah stimulus fiskal selalu meningkatkan pasar?

Tidak selalu. Stimulus dapat mendukung pertumbuhan dan selera risiko, tetapi jika pasar khawatir tentang inflasi atau utang pemerintah yang berlebihan, imbal hasil dapat meningkat, mata uang dapat melemah, dan ekuitas dapat menjadi volatil. Reaksi pasar bergantung pada kondisi ekonomi dan ekspektasi investor saat itu.


Ringkasan

Kebijakan fiskal merupakan landasan perilaku pasar, membentuk siklus ekonomi dan memengaruhi setiap kelas aset utama.


Bagi para pedagang, hal ini memberikan petunjuk penting tentang pertumbuhan di masa mendatang, inflasi, imbal hasil obligasi, tren mata uang, dan kinerja sektor. Dengan mempelajari cara menafsirkan rencana pengeluaran pemerintah, perubahan pajak, dan saldo anggaran, para pemula mendapatkan keunggulan analitis yang signifikan.


Pasar dapat bergerak karena banyak alasan, tetapi kebijakan fiskal adalah salah satu pendorongnya yang paling konsisten dan kuat.


Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang dapat diandalkan. Pendapat yang diberikan dalam materi ini tidak merupakan rekomendasi dari EBC atau penulis bahwa investasi, sekuritas, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.