EUR melemah Tajam terhadap USD Akibat Kesepakatan Dagang AS-UE yang Mengganggu Pasar

2025-07-29
Ringkasan:

EUR/USD turun 1,3% setelah kesepakatan dagang AS-Uni Eropa memicu kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang Eropa, mendorong sentimen pasar berpihak pada dolar AS.

Perubahan Sentimen yang Tiba-tiba

EUR to USD Exchange Rate over the Day

Pada 28 Juli, euro mencatat pelemahan harian terbesar sejak pertengahan Mei, dengan nilai tukar EUR/USD anjlok 1,30% ke level 1,1587. Di saat yang sama, indeks dolar AS melonjak lebih dari 1%, mencerminkan pergeseran drastis dalam sentimen pasar setelah pengumuman kesepakatan dagang besar antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Awalnya, kesepakatan ini dipandang sebagai sinyal meredanya ketegangan perdagangan transatlantik. Namun setelah ditelaah lebih dalam, para investor dan analis menyoroti berbagai ketidakseimbangan struktural yang berpotensi melemahkan fondasi ekonomi jangka panjang zona euro. Optimisme awal pun cepat memudar, tergantikan oleh kekhawatiran terhadap daya saing dan kemandirian fiskal Eropa ke depan.


Kompromi: Pertumbuhan vs. Stabilitas


Dalam perjanjian baru tersebut, Uni Eropa sepakat untuk memberikan berbagai konsesi besar, termasuk komitmen senilai USD 750 miliar untuk membeli produk energi dari AS, tambahan investasi sebesar USD 600 miliar ke Amerika, serta pembelian besar-besaran peralatan militer AS. Sebagai imbalannya, AS menyetujui penurunan tarif menjadi 15%—masih jauh lebih tinggi dibanding tarif rata-rata tertimbang sebelum 2 April, yakni sekitar 1,5%.


Kompromi yang timpang ini menuai kritik luas, dengan banyak pihak menilainya sebagai kemenangan politik dan ekonomi bagi mantan Presiden Donald Trump. UBS memperkirakan bahwa kebijakan ini dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi zona euro sebesar 0,2% hingga 0,4% dalam satu tahun ke depan, yang semakin membebani nilai tukar EUR/USD.


Deutsche Bank juga mengungkapkan kekhawatiran serupa. Meskipun kesepakatan ini mungkin berhasil mencegah perang dagang besar-besaran, komitmen finansial Uni Eropa yang begitu besar terhadap AS dinilai dapat menghambat kapasitas pertumbuhan jangka panjang Eropa dan mengurangi otonomi strategisnya.


Respons Pasar Mata Uang


Dalam jangka pendek, pasangan mata uang EUR/USD menghadapi risiko penurunan yang meningkat. Meski masih ada beberapa faktor fundamental yang mendukung euro, analis memperingatkan bahwa dinamika makroekonomi dan kebijakan moneter saat ini lebih berpihak pada dolar.


Analis dari Barclays mencatat bahwa kenaikan tarif AS berpotensi memicu inflasi domestik, sementara di sisi lain, inflasi di zona euro justru bisa tertahan. Perbedaan ini akan memperlebar selisih suku bunga antara kedua kawasan—terutama jika Bank Sentral Eropa (ECB) harus menurunkan suku bunga, sementara The Fed tetap berhati-hati dan mempertahankan suku bunga. Kondisi seperti ini secara alami akan memperkuat posisi dolar.


Selain itu, jika euro menjadi relatif lebih mahal dibandingkan dolar dalam hal nilai riil, daya tariknya sebagai mata uang global juga bisa berkurang—menambah tekanan terhadap euro.


Fokus Tertuju pada The Fed


Pergerakan EUR/USD selanjutnya kemungkinan besar akan ditentukan oleh keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan datang. Pasar saat ini tengah mencermati sinyal apakah The Fed akan bersikap lebih longgar (dovish) atau lebih ketat (hawkish).


Menurut analis ING, jika The Fed tetap menolak tekanan politik untuk memangkas suku bunga, euro kemungkinan akan terus berada dalam tekanan. Sebaliknya, jika terdapat indikasi pelonggaran kebijakan atau penurunan suku bunga di masa depan, euro dapat memperoleh jeda dan mengalami rebound jangka pendek.


Kesimpulan


Pelemahan tajam EUR/USD baru-baru ini mencerminkan perbedaan arah ekonomi yang kian melebar antara AS dan Eropa. Di saat AS memperkuat posisi geopolitik dan ekonominya, Uni Eropa justru mengambil beban besar yang berpotensi melemahkan ketahanan jangka panjangnya.


Kecuali zona euro mampu mengembalikan kepercayaan pasar melalui prospek pertumbuhan yang membaik atau kebijakan moneter yang lebih akomodatif, nilai tukar EUR terhadap USD kemungkinan besar akan tetap berada di bawah tekanan—mencerminkan tantangan struktural yang lebih dalam dalam model ekonomi Eropa.


Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang dapat diandalkan. Pendapat yang diberikan dalam materi ini tidak merupakan rekomendasi dari EBC atau penulis bahwa investasi, sekuritas, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.

Dolar Australia Tertahan karena Kehati-hatian Pasar

Dolar Australia Tertahan karena Kehati-hatian Pasar

Dolar Australia bergerak mendatar pada hari Selasa setelah Trump memperingatkan bahwa negara mitra yang tidak menjalin kesepakatan dagang terpisah akan dikenakan tarif 15%–20%.

2025-07-29
Apakah Pendapatan Big Tech Akan Memicu Volatilitas Pasar Minggu Ini?

Apakah Pendapatan Big Tech Akan Memicu Volatilitas Pasar Minggu Ini?

Pendapatan teknologi dari Meta, Microsoft, Amazon, dan Apple bisa mengguncang pasar minggu ini seiring investor mencermati pergeseran rantai pasokan dan tantangan perdagangan global.

2025-07-29
Pratinjau Rapat FOMC: The Fed Bertahan, Fokus Pasar pada Powell

Pratinjau Rapat FOMC: The Fed Bertahan, Fokus Pasar pada Powell

Pasar memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga pada rapat FOMC Juli, namun nada Powell bisa mengisyaratkan pelonggaran di masa depan—berdampak pada saham, emas, dan dolar AS.

2025-07-28