Apa itu Indikator CPR? Panduan Lengkap untuk Pemula

2025-07-09
Ringkasan:

Pahami dasar-dasar indikator CPR dalam analisis teknis, termasuk rumus, interpretasinya, dan contoh perdagangan praktis.

Dalam analisis teknis, indikator membantu trader menafsirkan perilaku pasar. Salah satu alat yang kurang dikenal namun ampuh adalah indikator Central Pivot Range (CPR).


Meskipun mungkin tidak mendapat perhatian arus utama sebanyak rata-rata bergerak atau RSI, CPR telah mendapatkan tempatnya di kalangan pedagang intraday berpengalaman karena kemampuannya untuk mengungkap tren pasar, titik pembalikan harga, dan zona perdagangan intraday.


Panduan lengkap untuk pemula ini menjelaskan apa itu indikator CPR, perhitungannya, dan bagaimana pedagang memanfaatkannya untuk perdagangan harian dan perdagangan ayunan, serta mengapa indikator ini semakin populer di pasar saham dan valas.


Memahami Indikator CPR

CPR Indicator

CPR adalah singkatan dari Central Pivot Range, sebuah indikator berbasis harga yang berasal dari harga tertinggi, terendah, dan penutupan harian. Tidak seperti titik pivot lain yang menunjukkan satu level, CPR adalah zona yang terdiri dari tiga garis:


  • Poros Tengah (P)

  • Poros Tengah Atas (TC)

  • Poros Tengah Bawah (BC)


Level ini membantu pedagang menilai arah pergerakan harga potensial dan menentukan area dukungan atau resistensi yang kuat.


Pada intinya, CPR mencerminkan konsensus pasar tentang kisaran harga yang wajar. Jarak antara TC dan BC sering kali menunjukkan apakah pasar kemungkinan akan mengalami tren atau konsolidasi.


Bagaimana CPR Dihitung?


Perhitungan CPR sangat mudah. Anda hanya perlu harga tertinggi, terendah, dan penutupan hari sebelumnya.


  • Pivot Sentral (P) = (Tinggi + Rendah + Tutup) / 3

  • Bawah Tengah (BC) = (Tinggi + Rendah) / 2

  • Pusat Atas (TC) = (P × 2) – BC


Ketiga nilai ini membentuk pita pada grafik. Para trader menggunakan pita ini sebagai referensi untuk mengukur sentimen pasar dan potensi breakout.


Rentang CPR yang sempit sering kali menunjukkan kemungkinan pergerakan tren yang tinggi. Rentang CPR yang lebar menunjukkan keraguan pasar dan kemungkinan konsolidasi.


Cara Menafsirkan Indikator CPR dalam Trading Real-Time


1. Pembukaan Harga di Atas Rentang CPR

Ketika harga dibuka di atas rentang CPR, umumnya mengindikasikan tren bullish. Trader dapat mencari posisi long dengan stop-loss di bawah pivot sentral atau garis BC.


Namun, konfirmasi sangatlah penting. Jika harga kembali ke dalam rentang setelah breakout, hal ini mungkin menandakan breakout palsu atau pembalikan.


2. Pembukaan Harga di Bawah Rentang CPR

Pembukaan di bawah CPR seringkali merupakan sinyal bearish. Trader dapat mengambil posisi short dengan mengantisipasi kelanjutan harga ke level yang lebih rendah, terutama jika volume mendukung pergerakan tersebut.


Seperti halnya sinyal apa pun, konfirmasi tambahan dari aksi harga atau indikator seperti RSI atau MACD disarankan.


3. Pembukaan Harga di Dalam Rentang CPR

Ini menunjukkan pasar yang bergerak menyamping atau dalam rentang tertentu. Dalam kasus seperti itu, teknik scalping atau mean-reversion paling efektif, dengan trader masuk pada titik BC atau TC dan menargetkan keuntungan intraday minor.


Penembusan dari zona CPR, jika didukung oleh volume, dapat berubah menjadi pergerakan tren yang kuat. Itulah sebabnya beberapa trader menetapkan peringatan ketika harga melewati garis TC atau BC.


CPR di Berbagai Pasar


Pasar saham

Trader intraday menggunakan CPR untuk merencanakan perdagangan di sekitar saham bervolume tinggi. Karena CPR bereaksi terhadap pergerakan harga terkini, metode ini efektif untuk hari-hari gap-up maupun gap-down, membantu trader mengidentifikasi zona-zona re-entry utama.


Pasar Valas

CPR efektif pada pasangan mata uang utama, terutama selama sesi London dan New York. Trader merencanakan CPR pada grafik 1 jam atau 15 menit untuk melakukan scalping pip menggunakan level support dan resistance yang tepat.


Komoditas

Untuk aset seperti emas, minyak mentah, dan perak, CPR bertindak sebagai zona bias netral. Penembusan di atas TC atau BC dengan volume sering kali mengindikasikan tren yang kuat di pasar komoditas.


Jenis-jenis Pengaturan CPR yang Harus Diketahui Setiap Trader

CPR Indicator Setups

1. Pengaturan CPR Sempit

CPR yang sempit berarti rentang antara TC dan BC sempit. Hal ini biasanya terjadi selama sesi volatilitas rendah dan seringkali mendahului pergerakan besar. Hari-hari dengan CPR yang sempit dianggap sebagai hari-hari breakout, sehingga para trader mencermati pergerakan arah yang kuat.


2. Pengaturan CPR yang Luas

CPR yang lebar menunjukkan volatilitas yang tinggi pada sesi sebelumnya. Pada hari-hari seperti itu, pasar cenderung berada dalam rentang tertentu, dan perdagangan breakout mungkin gagal. Perdagangan scalping dan reversal menjadi lebih menguntungkan di sini.


3. Tren CPR

Jika level CPR terus meningkat dari hari ke hari, pasar berada dalam tren naik yang kuat. Sebaliknya, ketika nilai CPR terus menurun, polanya menurun. Trader sering mencari pullback menuju level CPR sebagai titik masuk kembali.


4. CPR sebagai Magnet

Ketika harga diperdagangkan jauh dari CPR tetapi mulai bergerak mendekatinya di siang hari, banyak trader menyebut CPR sebagai zona magnet. Hal ini umum terjadi ketika pergerakan awal telah habis dan pasar kembali ke nilai rata-rata.


Menggunakan CPR dengan Indikator Lain


Meskipun CPR sendiri dapat menawarkan wawasan berharga, menggabungkannya dengan indikator lain akan meningkatkan akurasi perdagangan.


  • Rata-rata Pergerakan membantu mengonfirmasi arah ketika harga berada di atas atau di bawah CPR dan EMA utama (misalnya, EMA 20 atau 50).

  • Indikator Volume menunjukkan apakah penembusan dari zona CPR memiliki kekuatan di belakangnya.

  • Bollinger Bands menambah konteks volatilitas; jika band melebar selama penembusan CPR, hal itu mengonfirmasi momentum.

  • MACD dan RSI membantu mengidentifikasi zona jenuh beli/jenuh jual saat harga mendekati garis CPR.


Menggabungkan CPR dengan 1 atau 2 alat ini menciptakan sistem perdagangan yang lebih andal, terutama bagi pedagang baru.


Keuntungan dan Kerugian Indikator CPR


Keuntungan Indikator CPR Kekurangan Indikator CPR
Mudah dihitung dan divisualisasikan Tidak efektif selama volatilitas yang didorong oleh berita
Mengidentifikasi zona support dan resistance utama Penembusan palsu dapat terjadi tanpa konfirmasi
Berguna di berbagai pasar: saham, forex, komoditas Kurangnya daya prediksi selama sesi yang tidak dapat diprediksi atau bervolume rendah
Membantu menentukan arah tren dan fase konsolidasi Tidak cocok sebagai indikator mandiri
Bekerja dengan baik untuk strategi perdagangan intraday dan jangka pendek Mungkin memberikan sinyal yang menyesatkan pada instrumen yang sangat fluktuatif atau tidak likuid
Tidak memerlukan optimasi parameter seperti RSI atau MACD Mengandalkan data hari sebelumnya — mungkin tertinggal selama pergeseran pasar yang cepat
Dapat dikombinasikan dengan aksi harga dan volume untuk sinyal yang lebih kuat Zona CPR yang sempit dapat menjadi jebakan jika manajemen risiko tidak diterapkan dengan benar
Menawarkan kejelasan visual dengan zona yang ditandai dengan jelas Platform mungkin memerlukan skrip khusus jika CPR tidak tersedia secara default


Strategi Indikator CPR untuk Pemula

CPR Indicator Strategy

Katakanlah Anda memperdagangkan saham yang ditutup pada harga $100, dengan harga tertinggi $105 dan harga terendah $95 pada hari sebelumnya.


Menggunakan rumus CPR:


  • P = (105 + 95 + 100) / 3 = 100

  • SM = (105 + 95) / 2 = 100

  • TC = (2 × 100) – 100 = 100


Dalam kasus langka ini, CPR berupa satu garis (ketiga levelnya sama), yang dapat bertindak sebagai titik pivot yang sangat kuat. Harga kemungkinan akan memantul kuat dari garis ini atau menembusnya seiring momentum.


Jenis pengaturan ini sering diikuti oleh pergerakan tajam di kedua arah dan ideal untuk perdagangan breakout.


Kesimpulan


Kesimpulannya, Central Pivot Range (CPR) adalah indikator serbaguna dan mudah digunakan yang membantu pedagang menemukan arah, level support/resistance, dan zona perdagangan dengan akurasi yang luar biasa.


Meskipun bukan hal yang mustahil, menggabungkan CPR dengan alat lain dan rencana pengelolaan risiko yang solid dapat meningkatkan hasil perdagangan Anda secara signifikan.


Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan sebagai (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang dapat diandalkan. Tidak ada pendapat yang diberikan dalam materi ini yang merupakan rekomendasi oleh EBC atau penulis bahwa investasi, sekuritas, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.

Indeks KOSPI vs S&P 500: Mana yang Lebih Baik untuk Diversifikasi?

Indeks KOSPI vs S&P 500: Mana yang Lebih Baik untuk Diversifikasi?

Temukan perbedaan utama antara Indeks KOSPI dan S&P 500 untuk menentukan mana yang menawarkan diversifikasi lebih baik untuk portofolio global Anda.

2025-07-09
3 Hal yang Harus Dipahami Trader Sebelum Berinvestasi di ETF GDX

3 Hal yang Harus Dipahami Trader Sebelum Berinvestasi di ETF GDX

Pahami cara kerja GDX, risikonya, dan perbedaannya dengan emas sebelum menambahkannya ke portofolio Anda.

2025-07-09
Ulasan ETF VWO: Kinerja, Risiko, dan Peluang

Ulasan ETF VWO: Kinerja, Risiko, dan Peluang

Jelajahi bagaimana VWO menawarkan akses yang terdiversifikasi dan berbiaya rendah ke pasar negara berkembang seperti China, India, dan Brasil melalui ribuan ekuitas global.

2025-07-09