2025-08-07
Pada Kamis, indeks Nikkei 225 melonjak tajam setelah Presiden Trump mengancam mengenakan tarif 100% atas impor semikonduktor dan chip. Namun, perusahaan chip besar asal Korea Selatan mungkin akan mendapatkan pengecualian dari tarif ini.
Sentimen pasar didukung oleh sinyal kebijakan Bank of Japan (BOJ) yang lebih jelas, reformasi korporasi yang stabil, dan ekspektasi bahwa kesepakatan tarif AS tidak akan seberat yang diperkirakan, sehingga para pelaku pasar mulai optimis menghindari pengulangan crash pasar seperti tahun 2024.
Harapan terhadap kemungkinan pemotongan pajak konsumsi di Jepang oleh partai penguasa setelah kekalahan dalam pemilu terakhir, memberikan dorongan positif bagi sektor ritel dan sektor domestik lainnya.
Goldman Sachs Japan dan Bank of America Securities baru-baru ini menaikkan proyeksi mereka untuk indeks Nikkei, dengan alasan tarif 15% tidak akan terlalu menghantam ekonomi Jepang.
Namun, ketidakpastian politik masih menjadi kekhawatiran. Perdana Menteri Shigeru Ishiba menghadapi tekanan dan kritik dari partainya sendiri setelah hasil buruk dalam pemilihan majelis tinggi bulan lalu.
Sementara itu, panel Kementerian Tenaga Kerja Jepang mengusulkan kenaikan upah minimum nasional sebesar 6% untuk tahun fiskal ini, kenaikan terbesar sejak 2002, menurut laporan Nikkei Business.
Indeks Nikkei telah kembali menembus level psikologis 41.000, membuka peluang kenaikan lanjutan dalam jangka pendek menuju level tertinggi di 41.278,5 yang sempat dicapai pada akhir Juli.
Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang dapat diandalkan. Pendapat yang diberikan dalam materi ini tidak merupakan rekomendasi dari EBC atau penulis bahwa investasi, sekuritas, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.
