Jelajahi faktor-faktor utama yang memengaruhi nilai tukar yen terhadap euro, mulai dari suku bunga hingga perdagangan, arus safe haven, dan kebijakan bank sentral pada tahun 2025.
Nilai tukar yen terhadap euro merupakan salah satu pasangan mata uang yang paling banyak diamati di pasar valas global. Apakah Anda seorang pelancong, investor, atau pebisnis yang berdagang antara Jepang dan Zona Euro, memahami faktor yang mendorong nilai yen Jepang (JPY) terhadap euro (EUR) dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas.
Mari kita telusuri faktor-faktor inti yang memengaruhi pasangan mata uang ini dan bagaimana mereka berinteraksi dalam lingkungan ekonomi yang dinamis saat ini.
1. Perbedaan Suku Bunga
Suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Jepang (BoJ) dan Bank Sentral Eropa (ECB) merupakan salah satu faktor pendorong paling kuat terhadap nilai tukar yen terhadap euro. Ketika ECB menaikkan suku bunga, euro sering menguat terhadap yen karena investor mencari keuntungan yang lebih tinggi di Zona Euro.
Sebaliknya, suku bunga Jepang yang rendah secara historis telah membuat yen kurang menarik bagi investor yang mencari imbal hasil, yang sering mengakibatkan yen melemah terhadap euro. Namun, jika BoJ mengisyaratkan perubahan kebijakan atau ECB memangkas suku bunga, keseimbangan dapat berubah dengan cepat.
2. Inflasi dan Kinerja Ekonomi
Tingkat inflasi dan kesehatan ekonomi secara keseluruhan di kedua kawasan memainkan peran penting. Inflasi yang lebih rendah dan pertumbuhan ekonomi yang kuat di Zona Euro dapat meningkatkan euro, sementara inflasi yang lebih tinggi atau pertumbuhan yang lemah di Jepang dapat melemahkan yen.
Indikator utama yang perlu diperhatikan meliputi pertumbuhan PDB, tingkat pengangguran, dan indeks harga konsumen dari Jepang dan Zona Euro.
3. Kebijakan dan Intervensi Bank Sentral
Baik BoJ maupun ECB secara aktif mengelola kebijakan moneter, sering kali menggunakan alat seperti pelonggaran kuantitatif atau pembelian aset untuk memengaruhi mata uang mereka. BoJ, khususnya, telah menerapkan program pelonggaran agresif dalam beberapa tahun terakhir, yang berkontribusi terhadap pelemahan yen.
Intervensi mendadak atau pernyataan kebijakan apa pun dari bank sentral mana pun dapat menyebabkan pergerakan tajam dalam nilai tukar yen terhadap euro.
4. Neraca Perdagangan dan Arus Internasional
Jepang dan Zona Euro merupakan eksportir utama, dan perubahan dalam neraca perdagangan mereka dapat memengaruhi permintaan mata uang. Surplus perdagangan yang besar di Jepang meningkatkan permintaan yen, sementara defisit yang melebar dapat menekan nilainya.
Demikian pula, ekspor yang kuat dari Zona Euro dapat mendukung euro. Pergeseran pola perdagangan global, tarif, atau gangguan rantai pasokan semuanya dapat memengaruhi nilai tukar yen terhadap euro.
5. Stabilitas Politik dan Sentimen Pasar
Perkembangan politik, baik domestik maupun internasional, dapat memengaruhi kepercayaan investor dan nilai mata uang. Euro cenderung menguat selama periode stabilitas politik di Zona Euro, sementara yen sering dianggap sebagai mata uang "safe haven".
Pada masa ketidakpastian global atau tekanan pasar keuangan, investor mungkin berbondong-bondong ke yen, menyebabkan mata uang tersebut menguat terhadap euro—bahkan jika fundamental ekonomi Jepang tidak berubah.
6. Arus Safe-Haven dan Selera Risiko
Yen Jepang terkenal dengan statusnya sebagai mata uang safe haven. Selama ketegangan geopolitik, krisis keuangan, atau volatilitas pasar global, investor sering membeli yen sebagai langkah defensif. Hal ini dapat menyebabkan apresiasi tajam yen terhadap euro ketika selera risiko menurun.
Sebaliknya, ketika pasar tenang dan pengambilan risiko menguntungkan, euro dapat menguat.
7. Bencana Alam dan Guncangan Eksternal
Perekonomian Jepang sensitif terhadap bencana alam, seperti gempa bumi atau topan, yang dapat mengganggu aktivitas ekonomi dan memengaruhi nilai yen. Peristiwa yang parah dapat melemahkan yen dalam jangka pendek, sementara euro umumnya lebih bereaksi terhadap guncangan politik atau ekonomi di Zona Euro.
8. Dinamika Perdagangan Carry
Suku bunga rendah di Jepang telah membuat yen menjadi mata uang pendanaan yang populer untuk “carry trade,” di mana investor meminjam yen untuk berinvestasi pada aset berimbal hasil lebih tinggi di luar negeri.
Ketika selera risiko global tinggi, perdagangan ini dapat melemahkan yen. Jika sentimen risiko memburuk atau perbedaan suku bunga menyempit, investor dapat menghentikan perdagangan, sehingga memperkuat yen terhadap euro.
9. Harga Komoditas dan Ketentuan Perdagangan
Baik Jepang maupun Zona Euro bergantung pada impor untuk energi dan bahan baku. Perubahan harga komoditas, terutama minyak, dapat memengaruhi neraca perdagangan dan nilai mata uang. Persyaratan perdagangan yang lebih baik (harga ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan impor) dapat meningkatkan mata uang, sementara persyaratan yang memburuk dapat membebani mata uang tersebut.
10. Rilis Data Ekonomi
Rilis data rutin seperti PDB, inflasi, angka ketenagakerjaan, dan statistik perdagangan dapat menyebabkan volatilitas jangka pendek dalam nilai tukar yen terhadap euro. Para pedagang memantau laporan ini secara ketat untuk mendapatkan petunjuk tentang tindakan bank sentral di masa mendatang dan kesehatan ekonomi.
Nilai tukar yen terhadap euro dibentuk oleh campuran faktor yang kompleks, termasuk suku bunga, inflasi, kebijakan bank sentral, neraca perdagangan, stabilitas politik, dan sentimen risiko global.
Dengan memahami faktor-faktor pendorong ini, Anda dapat mengantisipasi pergerakan mata uang dengan lebih baik dan membuat keputusan yang tepat—apakah Anda menukar uang, berinvestasi, atau mengelola bisnis internasional pada tahun 2025.
Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan sebagai (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang dapat diandalkan. Tidak ada pendapat yang diberikan dalam materi ini yang merupakan rekomendasi oleh EBC atau penulis bahwa investasi, sekuritas, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.
Pelajari cara mengidentifikasi dan memperdagangkan pola kandil Hanging Man dengan strategi yang terbukti dan contoh dunia nyata.
2025-05-08Penghindaran risiko berarti investor menghindari aset berisiko dan beralih ke aset yang lebih aman selama ketidakpastian. Pelajari apa yang memicu penghindaran risiko dan bagaimana hal itu membentuk pasar.
2025-05-08Teori Gelombang Elliott menawarkan pandangan unik tentang psikologi pasar, tetapi apakah itu benar-benar berguna atau hanya sekadar cerita rakyat?
2025-05-08